Rabu, 26 Februari 2014

Ketika Dunia Berhenti Sejenak

Hari ini mungkin memang hari Rabu,tapi buat gue hari ini adalah hari Rabu Kelabu,dimana disaat gue udah bisa kembali berkumpul bersama seluruh peliharaan gue,sekarang gue harus dihadapkan dengan kenyataan yang menyakitkan,menyedihkan dan membuat gue jadi marah besar.

Pertama,gue dapat kabar dari tetangga gue jika kucing gue si Cemong mati,Katanya keracunan dan yang bikin lebih sedih lagi,dia dikarungin lalu di buang ke tempat sampah,si Cemong ini adalah kucing peliharaan gue,tapi setiap malam dia sekarang tidur di satu rumah makan kecil di sekitaran rumah gue,dan datang ke rumah gue cuma untuk makan,itu pun datangnya pas malam hari,tapi setelah gue minta konfirmasi ke pemilik rumah makan itu yang memang juga suka sama kucing,katanya Cemong mati keracunan setelah muntah-muntah terlebih dahulu,kronologisnya sendiri si pemilik rumah makan ini juga gak paham,intinya dia dapat kabar dari tetangganya kalau kucingnya udah gak bernyawa.


Dan setelah gue dengar itu semua,otak gue serasa berhenti bekerja beberapa menit,kemudian tersadar dan gue masih menganggap semua ini gak benar,gue masih gak percaya bahkan sampai gue nulis Blog ini,gue masih percaya jika Cemong masih hidup dan bakalan pulang ke rumah nanti malam buat minta makan.Tapi perlahan gue Harus bisa menerima kenyataan menyakitkan ini,mungkin ini lebih menyakitkan dibanding diputusin pacar,mau sedih gue gak bisa,mau marah gue juga gak bisa,terpaksa gue harus pendam seluruh amarah ini,gue hanya berdoa semoga Allah membalas semua perbuatan yang udah membunuh si Cemong.

Kedua,Entah gue harus kaget campur sedih atau kaget campur marah setelah gue dengar kalau anak kucing adopsi gue yaitu si Kakak udah hilang,dan si Kakak ini juga seperti si Cemong,tinggal di rumah orang,ya masih tetangga dekat juga sih tapi bedanya si Kakak ini tinggal di rumah Nenek-nenek yang notabene mau makan aja susah-susah gampang,tapi dia juga suka sama Kucing,bahkan dia mau ngasih sebagian uang hasil kerjanya buat beli Ikan kucing.


Gue dapat kabar dari si Nenek itu kalau anak si Kakak yaitu si Piyo udah hilang,padahal si Nenek cuma pergi sebentar beli ikan Kucing,terus gak lama langsung hilang dan akhirnya langsung laporan ke gue si Nenek tersebut,dan akhirnya gue cari ke rumahnya,gue telusuri setiap bagian inci rumahnya yang kecil itu,ternyata gak ada semua,bahkan sampai ke kolong tempat tidur hasilnya nihil.


Si Nenek mengira kalau si Piyo ini dibuang sama tetangga kost-annya,dibuang jauh yang di mana si Nenek atau keluarga gue gak bisa mencarinya,dan katanya si Nenek ini marah-marah bahkan tante gue juga ikutan marah sama tetangga kost-an Nenek ini,konon sih mereka orang Madura,Yah Well,perlahan demi perlahan gue ikhlaskan kepergian Piyo yang entah kemana ini,meskipun ada rasa gak rela dan sakit hati.


Mungkin dengan kejadian pilu gue hari ini,gue ngerasa Allah lagi Nguji gue dan keluarga gue untuk bisa belajar Ikhlas,Ya mudah-mudahan gue bisa ikhlas dan menerima semua kenyataan perih ini.

Tadi gue merasa kalau Dunia berhenti sejenak,Tapi gue harus bisa menghilangkan kesedihan ini,semoga Allah memberikan yang terbaik buat gue dan keluarga,dan memberikan balasan yang setimpal buat yang menghabisi 2 Kucing gue ini.

Cemong dan Piyo,Wherever you Are,We'll be Missed you.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar